Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan

oleh -1263 Dilihat
Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan

Semua anak kadang-kadang bertingkah, dan beberapa anak mengalami masalah perilaku sementara terkait stres. Namun, MedlinePlus melaporkan bahwa Jika perilaku seorang anak menjadi terlalu bermusuhan, kasar, atau mengganggu dan berlangsung lebih dari enam bulan, itu mungkin merupakan tanda adanya masalah besar.

Ketika perilaku tersebut tidak sesuai dengan usia anak, ada tanda lain bahwa mereka memiliki masalah perilaku. Oleh karena itu, memiliki pemahaman yang lebih baik tentang psikologi anak akan membantu orang tua dalam menentukan apakah perilaku anak mereka khas atau tidak. Selain itu, memantau masalah perilaku anak Anda akan membantu Anda menentukan apakah Anda perlu mencari bantuan profesional.

Orang tua harus mengatasi enam masalah ini dengan perilaku anak-anak mereka.

1. Kontrol impuls yang buruk

Balita cenderung impulsif dan sering bergumul dengan pengaturan emosi, yang sangat normal. Namun, pada anak yang lebih besar, impulsif dan ketidakmampuan mengatur amarah mungkin merupakan tanda dari penyakit yang berlawanan. Oppositional Defiant Disorder (ODD), yang diperkirakan mempengaruhi satu dari sepuluh anak, ditandai dengan kemarahan, kejengkelan, kemarahan, dan ketidaktaatan.

Seorang terapis atau dokter anak harus dikonsultasikan jika Anda mendeteksi perilaku ini pada anak Anda. Menurut beberapa penelitian, ODD memiliki alasan psikologis atau mungkin neurologis.

2. Kurang perhatian dan hiperaktif

Attention deficit hyperactivity disorder atau attention deficit hyperactivity disorder mungkin ada pada anak Anda jika mereka memiliki masalah perhatian yang jelas (ADHD). Meskipun penyebab ADHD tidak sepenuhnya dipahami, para peneliti percaya bahwa itu adalah penyakit neurologis yang mempengaruhi sekitar 5% anak di seluruh dunia. Ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian, masalah dengan manajemen perilaku, dan tantangan sosial adalah ciri khas ADHD.

Lebih mudah bagi anak-anak dengan ADHD untuk fokus dan mengatur impuls mereka dengan perawatan dini yang mencakup pengobatan dan terapi, dan ini akan membantu mereka membangun harga diri yang sehat.

3. Tidak hormat

Beberapa anak tidak menghormati orang tua mereka, orang dewasa lain, dan teman sekelas mereka. Tidak hormat dapat diartikan sebagai anak Anda mencoba untuk mendorong batasan Anda atau mengklaim kemerdekaan mereka. Meskipun bersikap jahat kepada orang lain adalah hal biasa bagi anak-anak, orang tua harus turun tangan dan merespons dengan tepat untuk menghentikan perilaku ini agar tidak mendarah daging.

Orang tua dapat mengambil berbagai tindakan, tergantung pada usia anak dan tujuan dari perilaku tidak sopan mereka. Untuk menghentikan anak berperilaku buruk, mereka dapat mengabaikannya, segera mendisiplinkannya, atau memberikan contoh perilaku yang pantas. Anak-anak belajar paling baik dengan meniru.

4. Amukan yang berlebihan

Rengekan yang berlebihan adalah masalah perilaku yang mungkin diabaikan oleh banyak orang tua, terutama mereka yang memiliki balita. Meskipun umum bagi anak-anak kecil untuk meratap dan menangis karena frustrasi, beberapa anak menggunakan jenis ekspresi emosional lahiriah ini untuk memanipulasi orang dewasa.

Anak-anak belajar sejak dini bahwa mereka mendapat perhatian paling banyak ketika mereka tidak bahagia, yang mengarah pada perkembangan perilaku ini. Dokter anak Laurel Schultz merekomendasikan orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka ketika mereka tidak depresi jika mereka ingin berhenti mengeluh. Merengek mungkin menunjukkan bahwa anak Anda merasa ditinggalkan. Namun, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Orang tua saat ini sering kekurangan waktu yang diperlukan untuk memenuhi semua tuntutan anak-anak mereka.

5. Sering mengamuk

Setiap anak muda yang berkembang secara normal akan bertingkah saat mereka yakin kebutuhan mereka tidak terpenuhi atau saat mereka cemas. Namun, emosi yang meledak-ledak secara teratur tanpa sebab yang jelas dapat menunjukkan bahwa anak Anda menghadapi sesuatu yang lebih serius.

Misalnya, kekakuan dan perilaku berulang adalah ciri-ciri autisme, dan ketika ada sesuatu yang menghancurkan norma ketat anak, amukan terjadi. Ledakan emosi bisa menjadi tanda kesulitan belajar pada anak usia sekolah, dan kekhawatiran bahkan bisa menjadi tanda depresi. Selesaikan masalahnya jika Anda yakin amukan anak Anda berlebihan dengan berbicara dengan spesialis.

6. Tidak berprestasi di sekolah

Setiap orang tua ingin anaknya berprestasi di sekolah, namun tantangan belajar terkadang dapat merusak harga diri anak dan menyebabkan keputusasaan dan stres yang berlebihan. Memahami apa itu stres dan efek dari stres yang tidak terkendali dapat membantu Anda menghargai betapa pentingnya mengendalikannya pada anak-anak Anda.

Mengatasi masalah ini juga dapat membantu mengidentifikasi ketidakmampuan belajar yang mungkin dimiliki anak Anda. Namun, jika kinerja anak Anda tiba-tiba menurun, itu bisa menjadi indikasi bahwa mereka sedang stres, depresi, atau bahkan menjadi korban pelecehan. Jika anak Anda mulai mundur, merasa tidak aman, atau berperilaku berbeda, Anda harus mencurigai adanya pelecehan.

Mayoritas anak-anak berperilaku buruk dan menunjukkan masalah perilaku seiring bertambahnya usia. Namun, sulit untuk membedakan antara perilaku khas dan abnormal pada anak muda. Secara umum, segala sesuatu yang berlebihan, mengganggu, atau tidak sesuai dengan usia anak bisa menjadi masalah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.