Korban Pembunuhan Berantai di Bekasi di Janjikan Kaya

oleh -3288 Dilihat
Korban Pembunuhan Berantai di Bekasi di Janjikan Kaya

Tiga tersangka pembunuhan berantai di Bekasi juga menipu korbannya. Irjen Kapolda Metro Jaya Mohammad Fadil Imran mengklaim, tersangka Wowon Erawan alias Aki dan Solihin alias Duloh menipu para korban untuk menambah kekayaan.
Fadil Imran menyatakan di Polda Metro Jaya pada 19 Januari 2023, “Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau pembunuhan berantai dengan motif janji yang dikemas dengan keterampilan magis untuk membuat orang sejahtera atau kaya raya.”
Ada tiga tersangka dalam kasus pembunuhan berantai itu, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M. Dede Solihudin. Wowon terlibat penipuan dan pembunuhan di Cianjur dan Garut sebelum membunuh istri dan dua anak tirinya di Bekasi.
Dalam kasus ini, sebuah keluarga di Bekasi tewas diracun, dan diketahui bahwa pelaku dan korban memiliki hubungan keluarga. Ai Maemunah dan anak-anaknya menjadi sasaran skema pembunuhan berencana, menurut polisi, meski Dede juga minum kopi oplosan dan masih dirawat di Rumah Sakit Bantargebang Kota Bekasi.
Sembilan orang menjadi korban pembunuhan berantai Wow, Duloh, dan Dede, yang terjadi di Bekasi, Cianjur, dan Garut, menurut Kapolda Metro Jaya. Sementara jenazah di Garut dilempar ke air, sejak ditemukan, jenazah di Cianjur dimakamkan di kebun rumah Duloh.
Ai Maemunah (40 tahun), Ridwan Abdul Muiz (23 tahun), dan M. Riswandi adalah korban tewas akibat keracunan kopi yang terkontaminasi pestisida (17 tahun). Tiga anak bungsu terdakwa, Ai, NAS, dan M. Dede Solihudin, berhasil selamat.
Istri dan anak tiri Wowon bernama Ai Maemunah.
Aki Wowon dan Duloh menipu korbannya untuk menyerahkan hartanya sebelum membunuh mereka. Mereka kemudian dibunuh, dan tubuh mereka dikubur atau dibuang ke laut.
Dede yang masih menjalani perawatan akan diperiksa polisi. Keterlibatannya dalam kasus ini masih didalami.
Menurut Fadil, Wowon dan Duloh khawatir kejahatan mereka terbongkar, karena itu mereka membunuh para korban yang masih anggota keluarga. Menurut Fadil Imran, “Keluarga dekat ini dianggap berbahaya karena mereka tahu dia juga melakukan kejahatan lain, termasuk pembunuhan dan menipu korban lainnya.”

Baca Juga  Pembunuh ART di Cipayung di Tangkap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.